Selasa, 19 November 2013

Cinta dan Rindu Itu Sederhana


photo from here

Bersama denganmu dalam waktu yang lama bahkan seperti merangkai hasrat yang sempat tertahan dalam jeruji yang dibuat-buat. Dirasa cukup sulit. Ck!

Aku tahu, kamu terus melolongkan teriakkan nakal yang sedikit-sedikit menggodaku untuk menyentuhmu yang masih putih. Kamu pun tahu, aku memang sedang membisu, membungkam corak hitam untuk setidaknya menyapamu yang masih polos. Menarikan sesuatu diatasmu. Aku diam, karena tidak tau apa-apa. Terlalu banyak yang hilang, walau rindu menggerogoti setiap waktu yang segaja dibuat bersambung.


Kamu, kertas putihku, rindukah bercumbu denganku? Berhadapan saling menyapa dan melempar jutaan aksara. Bersama-sama merangkai kalimat rindu atau sebatas cinta yang baru saja kasmaran. Bahkan, sebuah pena rasanya sudah kaku. Ia bercerita padaku kemarin malam, katanya tidak lagi bisa bergerak dengan lihai diatasmu untuk beberapa waktu yang lama. Menyedihkan. Padahal hasrat dalam besitan benak meronta ingin keluar, mendesah kelelahan meminta dituliskan. Bersambung atau berhenti saat itu, katanya tidak peduli. Yang penting kamu menjadi bukti kalau selama ini sebenarnya aku tidak bisu.


Cinta dan rindu itu memang sederhana, seperti aku, kamu dan pena hitamku dalam waktu yang bersamaan.   

Tidak ada komentar: