Senin, 06 Agustus 2018

Manajemen Diri

Photo from here

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah karena join di komunitas baru, jadi ada alasan buat aktif lagi di blog setelah berjuta juta purnama. Sebenernya sederhana sih kenapa dulu bisa aktif di blog, karena punya cerita dan kemauan. Sekarang banyak cerita tapi gak ada kemauan, yaudah deh sarang laba-laba dimana-mana. Eh, malah saya yang kemana-mana.


Cerita singkat tentang komunitas baru ini, seperti yang saya ceritakan di tulisan persis sebelum ini. Semakin dekat dengan pernikahan, semakin berdebar. Karena jadi anak pun susahnya minta ampun. Apalagi untuk menjadi istri yang nantipun tetap harus berbakti pada orang tua.
Singkat cerita, materi materikulasi kemarin bener-bener membuat saya semakin berpikir dan tidak ada apa-apanya. Seperti membuat saya sadar, apakah jalan yang saya lalui ini sudah benar atau belum. Membuat hati saya bergetar, apa sebenarnya tujuan dari hidup ini.

Ada yang bilang bahwa apa kita jalani sepanjang kita hidup ini adalah belajar. Dan semua yang ada di sekitar kita adalah materi kuliah kita. Kuliah kehidupan.

Dari semua materi yang ada disekeliling saya, satu yang ingin sekali saya kuasai adalah manajemen diri. Sub materinya pun saya rasa tidak main-main, manajemen taqwa dan manajemen hati. Ini hanya sebatas pandangan saya saja ya, mohon korensi ubtuk siapapun yang membaca.

Manajemen diri ini menurut saya bekal kita memenuhi hakikat kita sebagai manusia. Tujuan kita sebagai manusia. Sebagai bekal kita untuk meningkatkan habluminallah habluminannas. (Subhanallah saya kok merinding sendiri nulisnya). Tapi saya serius. Sebagai seorang anak, sebagai seorang teman, rekan kerja, sahabat, dan semua jenis hubungan horisontal, saya mengaku masih tidak bisa berkawan dengan hati saya. Masih sering kali meributkan hal kecil yang sebenarnya bukan masalah penting yang membutuhkan perhatian lebih. Masih seringkali menganggap bahwa dalam beberapa hal saya selalu benar dan meremehkan perbedaan orang lain. Padahal perbedaan-perbedaan itu yang membuat kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

Dan sebagai seorang hamba, ......... saya belum ada apa-apanya. Saya masih bergelut dengan hal-hal negatif yang bahkan seringnya saya kalah dengan godaan-godaan nafsu syaiton. Bahkan untuk berbakti kepada orang tua yang mana ridhonya adalah ridho Allah pun saya masih belum bisa menjalankannya dengan benar.

Mengingat semua itu, membuat saya paham langkah awal yang harus saya lakukan adalah kemantapan hati untuk belajar dan istiqamah dalam mengamalkan. Sulit memang. Tapi dijaman modern ini, semuanya dimudahkan. Banyak media yang bisa dijadikan jembatan pembelajaran. Dan teman yang baik (sebagai pengingat) tidak harus seseorang yang bisa kita temui setiap harinya. Berkumpul dengan orang-orang baik akan mudah membuat kita menjadi lebih baik.

Harapan saya dalam pencarian ilmu ini bukan semata-mata karena saya ingin menikah dan membangun keluarga saja, tapi pencarian ilmu dan penerapannya juga mengharapkan saya bisa terus konsisten dan komitmen terhadap pilihan mata kuliah ini.

Tulisan yang panjang ya? Semoga bermanfaat dan bisa menjadi pengingat saya dikala mulai melenceng (lagi).

31. Nur Illahiyah Munggaran
#nhw1
#miipb6
#miipb6bantenkarawang

Tidak ada komentar: