Senin, 15 September 2014

Learn. Live. Hope


photo from here

Learn. Live. Hope.
Tiga kata yang saya pilih untuk menjadi tagline baru di blog tercinta, setelah Ila’s Diary yang bertahan selama sekian tahun. Ada beberapa hal yang memang ingin saya bahas mengenai tiga kata itu. Oke check it out!

Learn.
Setiap manusia pasti memiliki cerita bagaimana ia hidup sebelum hari ini. Learn atau belajar merupakan satu hal yang penting untuk menyambung cerita antara kemarin dan hari ini, begitu juga untuk hari yang akan datang. Pentingnya pembelajaran mengenai hari kemarin bisa menjadikan satu hidup yang bekualitas pada hari ini atau hari esok. Sebenarnya saya pun belum sepenuhnya menerapkan pembelajaran ini dalam keseharian. Tak ubahnya sifat manusia yang sering luput dan khilaf, begitu pun saya, saya masih sering kali mengulangi kesalahan di hari-hari kemarin sampai akhirnya mengalami kesialan atau ketidakberuntungan dalam hal yang sama. Keledai saja tidak mau jatuh dalam lubang yang sama bukan? Sayangnya saya terkadang atau bahkan seringnya masih saja seperti itu, jatuh dalam lubang yang sama. Hal yang itu-itu saja. hahaha
Tapi beruntungnya, ada banyak hal yang membuat saya bisa sedikit-sedikit menahan apa yang tidak seharusnya saya lakukan. Ada seseorang dan beberapa orang yang terus mengingatkan saya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, walau rasanya melawan ego itu sulitnya luar biasa. Tapi paling tidak, saya sudah tahu, saya sadar akan kesalahan yang sudah dilakukan. Harapannya, yaaa jangan sampai terulang lagi.

Sabtu, 06 September 2014

Dolores O'Riordan dan Florence Welch

Randomly from google

Menurut saya Dolores O'Riordan dan Florence Welch memiliki vocal yang hampir sama warnanya. Dan entah kenapa suara-suara seperti mereka ini yang membuat saya mudah sekali jatuh cinta, mencari semua lagunya dan mendengarkannya berulang-ulang. Saya tidak pandai dalam menjelaskan tipe musik atau macam hal lainnya mengenai musik. Tapi sekali lagi, menurut saya mereka memiliki suara yang tidak akan pernah bosan didengar. Aahh, saya jatuh cinta pada keduanya!!

Terlepas dari mereka adalah penyanyi yang memulai debutnya di tahun 90-an untuk Dolores O'Riordan dan 2000-an untuk Florence Welch, saya juga memiliki selera musik yang .... entahlah bagaimana ya saya harus menyebutnya. Tapi kurang lebih untuk musisi Indonesia saya ini sangat mengukai lagu-lagu Indonesia jaman ayah dan ibu masih anak-anak atau remaja, seperti lagu-lagu Franky Sahilatua, Chrisye, Dewi Yull atau sejenisnya. Walau memang tidak semua lagu saya tahu atau saya hafal, tapi mendengarkan mereka bernyanyi rasanyaaa ..... sulit dijelaskan. Makanya terkadang saya suka malu kalau mendengarkan playlist saya kencang-kencang. Playlist emak-emak, begitulah saya menyebutnya.

Supaya tidak terlalu jadul, saya masih juga sering mengontrol lagu-lagu baru di tangga lagu internasional seperti itune charts atau  billboard (sombongnyaaaa .. hahaha). Sayangnya tidak banyak yang bisa membuat saya terlalu jatuh cinta dengan tipe musiknya. Sebatas suka yaa saya dengar kemudian bosan.


Adakah yang sama dengan saya? Atau ada yang tidak tahu siapa mereka? Kalau mau tau, silakan kesini dan kesini. Dan cari tahu lagunya, siapa tau menular :)

Inikah?

photo from here

Bukan saja tempat ini yang menjadi sangat menarik untukku meski kosong, untuk helakan nafas barang sejenak. Kursi jajar di sudut taman dengan penerangan lampu kuning diatasnya. Hilir angin mengibas pelan ujung pashminaku, tapi rasanya seperti dihantarkan bisikan yang coba ku tahan hampir delapan puluh enam hari belakangan ini. Bisikan namaku yang coba kamu panggil dengan lembut, mengisyaratkan kasih yang sesak karena dibuahi rindu didalamnya. Senyummu yang terkembang di sela saat kamu sebutkan namaku.