gif from here |
Dalam perjalanan menuju Semarang
kali ini saya benar-benar berfikir. Semester ini ada beberapa keinginan yang
pada akhirnya tidak tercoret, MC resmi di Penyambutan Mahasiswa Baru Fakultas
Teknik dan BESWAN Djarum. Sedih dan kecewa. Benar-benar sedih dan kecewa. Bukan
megutuki apa yang menjadi ketidakberhasilan yang saya lakukan, tapi saya
benar-benar sebal sekaligus membenci kenapa saya tidak mempersiapkan diri lebih
banyak untuk kedua hal tersebut.
Pertama, MC Resmi. Entah kenapa
sejak pertama kali saya menjadi MC resmi di acara Raker BEM FT tahun lalu,
kemudian MC resmi di acara Trainning Manajemen Mahasiswa Terpadu Fakultas
Teknik, saya ingiiiiiinnnn sekali menjadi MC resmi di acara PMB. Katanya kalau
sudah menjadi MC di PMBF, kita akan semakin mudah menjadi MC di Wisudaan. Entah
kenapa saya begitu menginginkannya. Benar-benar menginginkannya. Dari jauh-jauh
hari saya mendaftarkan diri menjadi MC resmi pada panitia PMBF, yang kebetulan
juga memang teman-teman saya. Tapi, karna kebetulan Allah memilih saya untuk
menjadi salah satu guru sukarela di Kendal (dalam GERAKAN UNDIP MENGAJAR),
keinginan saya yang satu ini benar-benar tidak bisa terwujud. Pelaksanaan PMBF
dan GUM ini bersamaan waktunya, yaa entah
mengapa saya juga tidak begitu paham, sampai akhirnya saya lebih memilih GUM
yang juga merupakan salah satu kesempatan besar bagi pengalaman saya. Dulu,
setahun yang lalu, saya juga panitia PMBF sebagai bendahara. Bukan apa-apa,
saya tidak maksud apa-apa, saya sebenarnya ingiiiinnn sekali menjadi MC-nya dan
panitia bagian pengurus MC juga hampir merekomendasikan saya untuk ikut
diseleksi. Sayangnya, karna saya sebagai bendahara saat itu, lagi-lagi ditunda
dan harus menunggu tahun berikutnya. Dan saat waktunya datang, saya tidak lebih
memilih menjadi MC. Entahlah. Mungkin Allah punya jaln lain untuk saya.
Untuk BESWAN. Jelas-jelas ini
karna kesalahan saya. Saya terlalu sombong dan tidak berserah pada Allah untuk
semua proses dan hasil yang akan saya dapatkan. Beberapa posting-an saya
sebelumnya sebenarnya untuk menguatkan saya tentang betapa bodoh dan takaburnya
saya menjadi manusia.
Dan ditambah lagi semester ini, nilai terjun
begitu indah. NOL KOMA LIMA DELAPAN hilang dalam waktu satu semester. IPK
memang masih aman, tapi saya benar-benar belajar bahwa kita hanya membutuhkan
proses yang maksimal dan tidak boleh, sama sekali tidak boleh adanya takabur
dalam proses tersebut. Tawakal, ikhtiar, dan benar-benar harus maksimal
luruskan niat karna Allah. Saya
seringnya lupa akan hal itu, beberapa kali Allah menegur dan lagi-lagi
seringnya saya khilaf dan diluar kendali.
Saya kurang ikhtiar, saya kurang bertawakal, saya tidak maksimal
berusaha, dan mungkin saya tidak sepenuhnya meluruskan niat karna Allah.
Astagfirullah. Astagfirullah. Astagfirullahaladzim.
Semoga Allah mengampuni saya.
Dan setelah semua kejadian
diatas, kemudian saya sadar sesuatu, setiap orang tidak melulu harus selalu
berjalan menuju sukses dengan jalan yang ia pilih, tapi Ia selalu punya cara
untuk kita menuju jalan yang Ia buatkan khusus untuk kita. Jangan pernah
menyerah, Ila! Jangan pernah sombong, ila!
Ya Allah, ingatkan saya untuk
tidak sombong, tegur saya ketika saya mulai sombong.
Sahabat, ingatkan saya kalau
kiranya saya sombong, tegur saya ketika saya mulai sombong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar