Minggu, 02 November 2014

Kesanmu

pic from your web

Kamu bukan kaka tersayangku. Tapi aku begitu mengagumi dan menyayangimu. Rasa yang tidak pernah aku sangka akan hadir ketika melihatmu begitu banyak mengukir cerita yang tidak semua orang bisa melakukannya.
Kamu bukan kaka yang menyenangkan. Berdiskusi, berbicara, atau sekedar bersenda gurau, entah mengapa menjadi hal yang amat menyenangkan ketika dilakukan denganmu.
Satu lagi, kamu juga bukan kaka yang paling hebat. Tapi aku melihatmu bagai tidak ada lagi yang mampu menandingi kehebatanmu. Seperti yang aku ceritakan di awal, kamu hanya mampu melakukan sesuatu yang lebih yang mungkin orang lain takut untuk melakukannya.



Allah Maha Adil, ya ka..
Kalau ada hari ini, tentu saja ada hari yang baru saja dilewati. Allah juga menciptakan esok hari dimana hari ini sudah mampu kita lewati. Begitu juga dengan apa yang pernah kaka lalui.
Kemarin, hari ini, dan esok (masa yang akan datang) bukan hanya sekedar bahasa yang tidak asing dalam bahasa yang kita gunakan, tapi sungguh maknanya tak bisa kita jabarkan dalam satu lembar kertas saja. Kamu lebih dulu satu tahun dalam melakukan segalanya dibanding aku. Melebihi satu tahun untuk kembali memulai hari yang baru.

Kemarin, hari bersejarah yang jelas semua orang inginkan. SARJANA. Adakah makna lain dari sekedar selesai dari empat tahun? Adakah ka? Hanya kaka yang bisa menjawabnya. Tapi kalau aku boleh sok tahu, begitu besar besar besar besaaaaarr sekali maknanya untukmu. Kaka bukan hanya sekedar menjadikan diri kaka yang sebenarnya, kaka juga sudah mulai banyak melangkah untuk melalui fase yang dimana orang lain akan lupa sebenarnya hidup ini untuk apa. Begitu kan, ka? Seperti yang pernah kamu ceritakan padaku, hidup ini sebenarnya untuk apa? Apa hanya sebatas sarjana setelah empat tahun?

Kembali aku diingatkan kalau Allah lah Yang Maha Adil. Ketika kaka sudah mengawali satu tahun lebih dulu, dan mengakhirinya satu tahun lebih dulu. Begitu juga kaka akan bertemu awal yang baru lagi di waktu yang bersamaan dengan yang baru saja kaka akhiri. Selamat menempuh jalan baru, ka. Selamat mengukir sejarah baru.



Kakaku, tidak banyak yang bisa aku sampaikan di sini. Hanya saja terimakasih banyak atas apa yang sudah kaka berikan. Melihatmu menangis kemarin rasanya ingin tetap memelukmu, sayangnya tidak bisa. Maafkan aku. Semoga kaka selalu sukses dimanapun Ia menempatkan kaka. Semoga semua citanya selalu diberkahi yaa. Doakan aku yang nakal ini untuk tetap berjuang menyusulmu. Maafkan aku yang nakal ini kalau terlalu banyak melakukan hal yang tidak menyenangkan hati kaka yaa.


Salam cinta dari
Adik ternakalmu.
Nur Illahiyah Munggaran.