Sabtu, 17 September 2011

IDK!

photo from here


Belakangan ini entah kenapa males banget 'curhat' online. walau nulis tetep jalan tanpa laptop tercinta, semua kegiatan dan apa yang saya dapet dari setiap harinya tetep saya tulis by pen. tapi yaaaa begitulah isinyaa.. heeeuuuu entahlaaaahh :( saya bener-bener kehilangan selera menulisss :3

Rabu, 07 September 2011

Semarang Oh Semarang

photo from here

Huuaaaaa udah berapa lama ini saya hibernasi? Cuma cek dan bales comment via ponsel. Entah ada angin apa, sesuatu bikin saya malas banget menulis. Hehehe

Huueeemmm. Baiklah kita mulai dari satu cerita tentang saya yang memulai hidup baru (amin ya Allah hidup baruuu hehe) di kota orang. SEMARANG. Siapa yang sangka kalau akhirnya Allah nempatin saya di Semarang-Universitas Dipenogoro-Jurusan Teknik Lingkungan? Duluuu … dimulai dari kelas dua SMP saya selalu bercita-cita jadi apoteker. Alasannya? KEREN. Hahahaha. Rasanya keren aja bisa bikin obat dan segala macemnya. Cita-cita jadi seorang apoteker ini bertahan selama 4 tahun. Sampe saya kelas dua SMA semester terakhir. Tiba-tiba saya beruabah pikiran untuk mengubah cita-cita menjadi seorang ahli gizi. Alasannya? Ini beda lho ya, berhubung saya suka banget sama anak kecil, dan rasanya sedih banget kalau liat anak kecil yang kekurangan gizi, rentan sama penyakit karena kurangnya nutrisi, jadi kelainan karena salah pemberian nutrisi dan lain-lain. Dari situ saya selalu bertekad untuk mengubah dan memperbaiki gizi mereka, sampe mereka hidup normal dan selayaknya anak kecil yang seharusnya hidup ceria. Huhuhuhu kalau ingetnya sedih banget.

Jumat, 02 September 2011

"Kamu! Ya, kamu, Raynar!"

photo from here

Seseorang pasti akan membenci saya ketika saya mulai menceritakan judul ini dan menuturkan alurnya. Entah apa yang salah dalam diri saya, meski saya begitu gila waktu-waktu lalu karena kamu. Hampir semua tema tulisan dan tema cerita saya tentang kamu dan kerinduan saya tentang kamu. Kamu hampir mendominasi setiap sisa waktu kosong yang saya punya. Kamu mengotoritasi semuanya, hingga saya lemah dan berpikir harus membenci dan menggantikan kamu segera dengan seseorang yang Tuhan titipkan untukku.

Sebagaimanapun saya menyayangi kamu, sebagaimanapun sulitnya kamu saya lupakan, tapi ketika Raynar menghubungi saya atau menanyakan kabar saya, walau via pesan singkat, ketika saya dan Raynar harus dalam satu tempat, ketika semua sahabat menggoda saya dengannya (karena kita pernah jadian), semua tentang kamu bisa hilang seketika. Dan bayangan berubah menjadi raynar. Saya tahu ini hanya sememtara, tapi cukup mengganggu.

Kamis, 01 September 2011

Sampaikah Surat Maafku, Tuhan?

photo from here

Aku tuli.
Aku buta.
Aku cacat.
Ternyata aku tak bertelinga.
Ternyata aku tak bermata.
Ternyata aku tak berhati.


Mereka mencaci.
Mereka menghardik.
Mereka menampar.
Tapi aku diam.
Tapi aku menangis.
Apa karena aku bodoh?


Dimana telingaku?
Dimana mataku?
Dimana tubuhku?
Dimana jiwaku?


Mati kah?
Mati kah?
Mati kah,
Dalam kehinaan yang ku lakoni terus?
Mati kah?
Mati kah?
Mati kah,
Dalam buai nista yang ku ulangi terus?
Atau Hidup?
Atau Hidup?
Atau Hidup,
Dalam rahasia syirik setan??



Tuhan, sudahkah sampai surat maafku untuk itu??