photo from here |
Masih meringankan tubuh di hujung petak ruang dalam sendu yang menahan syahdu. Saya hanya takut untuk bertemu siapapun yang mungkin beradu bisik dalam tema yang merah memuda. Sangat takut. Entah bagaimana mulanya dalam perjalanan menuju akhir yang begini. Jangan salahkan satu alasan yang memang siapapun mengira saya pecundang, ada kalanya hanya berani menampakan diri bahkan dalam dunia yang maya.
Seseorang mungkin mengerti karena berjalan mengalami bersama kala itu. Tapi kenapa saya sendiri sangat bodoh untuk mengerti dan menjadi sangat enggan kembali memulai bahkan untuk mempelajari silamnya waktu memuakkan bagi saya. Ini trauma? Entahlah..
Ketika ditawarkan untuk kembali mengulas waktu mundur di belakang, saya meminta delapan sampai sepuluh tahun kebelakang menjadi kawanan meriang tawa seperti sekarang. Bukan selisih dua sampai tiga tahun saya melirik ke belakang.
Saya hanya mencintai saya saat ini, seseorang boleh mencintai saya tanpa tergesa, tapi saya tidak akan ada untuk memberi sesuatu. Indahnya 'belum' masih terlalu saya agungkan, karena jelas bukan 'tidak' yang saya pakai. Maaf, saya bahkan tidak mengerti kenapa sampai begitu takut mericuh 'asa' yang seharusnya akan indah…
4 komentar:
auh tulisanmu bagus, hati2 dicuri copycat ilaaaa :")
wah makasih mba annesya :''
iya, kita harus hati-hati..
ada cara ptotectnya ga sih mba?
pelan-pelan saja kalau begitu.
btw nice note sist :-D
yap :) harusnya pelan-pelan dan hasilnya menyenangkan :)
terimakasih sudah mampir..
Posting Komentar