Saya bukan mengerti betul
bagaimana keadaan UNDIP sekarang. Tapi yang jelas saya hanya tidak mau kalau
seadainya yang terpilih nanti maju dan berada di mimbar kampanye, berceloteh a i
u e o lalululeloo, hanya sebatas membawa kepentingan golongan, karena kebutuhan
golongannya. Saya memang tidak mengerti apa-apa mengenai pergerakan golongan,
tapi saya mengamati. Walau hanya satu pergerakan yang benar mencuat tinggi di
permukaan. Karena sayangnya, ketika saya bertanya mengapa seolah tabu? Mereka menyembunyikan
penjelasan itu dari saya. saya juga sama seperti mereka yang tau segalanya,
saya sama-sama mahasiswa UNDIP yang ingin UNDIP-nya lebih baik. Kalaupun pandangan
saya salah, ya tolong luruskan. Saya juga tidak memihak, hanya saja pihak lain
berkata lain. Dan katanya itu yang membuat internal ini terombang-ambing. Saya benar
tidak perduli siapa yang terpilih nanti, tapi saya sangat perduli UNDIP saya
bisa seperti universitas lainnya yang bisa menciptakan pergerakan nasional atau
bahkan internasional.
Saya juga tidak tahu, mana yang
benar bisa, mana yang hanya sebatas ‘jabatan tanpa hati nurani’. Saya hanya
ingin pemimpin saya berdiri di singgasana kepresidenan sana bukan karena ambisi
pribadi atau bahkan ambisi golongan yang anda angkat. Kalaupun memang iya
ambisi pribadi, bawalah UNDIP ini menjadi universitas yang sama-sama dipandang.
Bicaralah apa adanya, jangan mengatakan apa yang tidak pernah ada, jangan
terlalu mengada-ngada, jangan terlalu banyak bicara dan mengumbar lala lili
lulu tapi diam saja menopang kaki dan melipat tangan dalam saku.
Saya suka sekali berorganisasi
sebenarnya, tapi kalau organisasi seperti yang saya gambarkan diatas? Cih! Omongan
belaka! Kamuflase politik! Oke, maaf sebelumnya, saya memang tidak mengerti
masalah ini lebih banyak dari siapapun, ini hanya sebatas pandangan saya, si
anak bawang yang ditirikan.
Saya juga tidak masalah
sebenarnya dengan latar belakang siapapun pemimpin terpilih nanti, latar
belakang seperti apa yang pernah mereka buat. Tapi tolong, tolonglah, berlaku
benar. ketika terpilih, yasudah, lepas golongannya, lepas kepentingan pribadinya.
Tolonglah anda disana bukan untuk anda atau golongan anda, tapi untuk UNDIP
anda! fakultas anda! Jurusan anda! Tak perlulah dulu untuk Indonesia kalau
pondasi yang kita punya saja masih terombang-ambing tidak jelas!
Tidak apa-apa kalaupun begitu
juga, saya tetap menghargai sebagiamana adanya anda sebagai pemimpin terpilih
nanti. Tapi apa tidak malu ketika keluar nanti? Banyak yang sudah diubah dan
berubah, tapi anda masih saja sempat tweet galau seperti anak SMA.
Maaf sejuta maaf, saya memang
tidak mengerti apa-apa. Saya hanya ingin membantu UNDIP saya tidak menjadi
sarang penyamun. Saya hanya ingin UNDIP saya bukan lagi UNDIP yang stagnan. saya
juga mohon maaf sebelumnya, saya memang tidak banyak berkarya, saya juga tidak
banyak menginspirasi, bahkan saya bukan salah satu yang bisa dijadikan contoh.
Tapi bolehkah
saya berharap seperti apa pemimpin UNDIP nantinya??
5 komentar:
Tentu saja mba,...peliharalah harapan2 yg baik.
dan wujudkan :)
iya ila, betul setuju sama pendapat kamu... saya sering berpendapat sama
ngomong-ngomong lay out blogmu bagus sekali aku pengen
ila, sudah ada lanjutan MASIHKAH loh :)
ayo ayo masih panjang nih lanjutan MASIHKAH :D
Posting Komentar