Senin, 17 September 2018

Talent Mapping

Photo from here
Bismillahirrahmanirrahiim

Yap! Masuk ke pekan tujuh pembelajaran nih. Berkaitan dengan nice homework pekan tujuh, saya mau coba sharing tentang talent mapping. Sekedar yang saya tahu saja yaa, temen-temen bisa baca dan mengulas lebih jauh di berbagai sumber.


Kenapa sih kita harus tau bakat kita, yang didalamnya termasuk kelebihan dan kekurangan kita?
Kalau menurut saya pribadi, ini penting untuk kita mengembangkan diri di ranah seperti apa dengan bekal kelebihan yang kita punya. Dengan kita tau kelebihan kita, kita bisa pelan-pelan memahami apa yang seharusnya kita lakukan.
Nah, bagaimana dengan kekurangan kita?
Tentu saja tidak boleh kita abaikan. Yang penting kita sikapi adalah bagaimana kita menggunakan kelebihan kita untuk menutup kekurangan. Jangan sampai kita fokus pada peninkatan dan perbaikan kekurangan tapi abai pada kelebihan yang sebenarnya jauh lebih menguntungkan untuk berkembang.

Lalu apa yang harus dilakukan? Kita cari pelengkap kekurangan kita. Kalau dari review materi tujuh, kita harus mencari partner yang bisa melengkapi kekurangan kita. Dalam hal ini bukan hanya suami ya. Tapi lebih untuk menjadi lebih produktif kita harus bisa menempatkan kelebihan dan menutup kekurangan dengan partner kita. Misal, dalam melakukan sesuatu, saya cenderung lebih menyukai pekerjaan individual yang mana secara teknis lebih prosedural. Nah, untuk komunikasi interpersonal saya luar biasa lemah. Pernah beberapa kali menjalankan bisnis crafting dan designing (bros, gantungan kunci, tempat minum, notebook custom, dll) tapi saya gagal karena manejerial stategi dan marketingnya lemah. Menurut saya, penting untuk melengkapi itu. Saya membutuhkan seseorang yang memiliki kemampuan interpersonal yang baik, pandai dalam manajerial personal maupun keuangan serta strategi marketing.

Kalau kaitan talent mapping dengan berkeluarga saya malah belum ada gambaran bagaimana. Tapi ini menjadi bekal, paling tidak untuk menjadi lebih produktif sebagai usaha penjemputan rezeki dalam memanfaatkan waktu atau menjadi bahan pertimbangan sikap yang harus saya ambil ketika menjadi istri dan seorang ibu sesuai dengan porsinya.

Semakin kemari, materi pembelajaran institut ibu profesional sungguh luar biasa. Saya semakin tidak sabar mempraktekannya langsung ketika menjadi seorang istri dan ibu. Anyway, 68 hari menuju akad. Bismillah, semoga semuanya selalu Allah mudahkan.


Nur Illahiyah Munggaran (31)
#NHW7
#MIIPB6
#MIIPB6BantenKarawang

Tidak ada komentar: