photo from here |
Saya mungkin menyukaimu dalam diam yang memikat. Meyibak randu, candu, dan rindu dalam sekat yang masih keras saya jaga. Saya masih tidak mau mengungkap komitmen dan memecahkannya dengan pikir yang keliru, tapi kamu datang begitu kencang mengelus dinding benak saya hampir setiap kali diam.
Kamu selalu aneh ketika kebiasaan saya tertawa sendiri dengan alam pikir saya, tapi baru saja, kamu duduk disebelah saya dengan gayamu bertanya, “Apa sih yang kamu baca? Tertawamu membuat orang aneh.” Saya hanya menutup lembar yang saya baca, dan kembali tertawa, kemudian meliriknya, “Bukan apa-apa. Karena ini pasti tidak akan lucu untukmu.”
Tapi kalau saja ada seseorang yang bisa menguntit benak saya, saya pasti malu sekali. Karena begini sangat menyenangkan untuk saya. setidaknya saya menarik perhatian kamu dari jauh. Kamu mendekat, duduk disamping saya, dan bertanya hal yang sebenarnya tidak penting bukan? Aahh saya tidak peduli..
Saya senang, kamu juga bukan tidak mungkin, sempat berada tidak dalam sedikitpun angka senti denganku, sampai panas tubuhmu mengelu dingin yang saya cipta ketika kamu duduk sedekat raga denganku. Entah alasan apa yang bahkan membuat saya bisa sebegitu kakunya ketika kamu begitu dekat dengan saya. sekalipun itu hanya diatas mesin beroda duamu.
Aaahhh, saya masih belum mengerti mengapa kamu masih sulit dan tidak banyak bisa saya menjabarkanmu dalam kata. Memandangmu dari jauh mengingatmu secara nyata seolah mendadak semu seketika. Dekat raga denganmu, makin kaku pikirku mengungkap jabar aksara yang menjadi cerita seperti biasanya..
“Saya masih satu ruang dengan kamu.
Bicara dengan pandang tanpa jemu.
Kamu menunduk dalam fokusmu.
Mengeryitkan keningmu.
Dan saya masih tenang dari jauh sembari duduk tanpa jemu..
Ada sorot yang membeku.
Mungkin saya malu.
Pikir bahkan masih beradu.
Tapi menjadi satu dalam nian nan padu.
Kamu juga tak tahu,
Saya masih melagu membujur kaku.”
7 komentar:
randu, candu, dan rindu
keren
ealah, ada yang jatuh cinta toh? :P
@kampung karya: haha tapi aku kadang gak ngerti maksudnya yang penting padan aja. Btw makasih yaa
@ka amal. Hahaha fiksi kaa fiksiii :D
ehm. Siapa dia dek? :D
Satu ruangan dan memandangi tanpa jemu? hmm. :)
ka namara: dia begitu tidak membosankan untuk dipandang ka hahaha #gak deng
ow ow ow... so sweeet :)
makasih banyak mba syam :)
Posting Komentar