Minggu, 30 Oktober 2011

NEVER give up, La!!

photo from here



Kalau orang bilang, pengalaman adalah guru yang paling baik itu emang masih berlaku sangat benar, dan bukan suatu klise yang terabaikan. Ini kamu alamin banget yang dampaknya malah buruk dan sangat buruk untuk kamu pribadi.

Kota ini, Semarang, kamu bertekad untuk merubah semua yang menjadi kebiasaan kamu sejak di SMA dulu. Mungkin karena dulu dimulai dari keterpaksaan yang sama sekali gak mendasar bikin kamu males dan menjadi orang bodoh, dan berimbas ke minimnya pengalaman dalam ruang lingkup yang mencakup orang banyak. Walau sebenernya itu adalah hal yang kamu pilih.

photo from here

Semarang ini adalah kota pilihan kamu, bagaimanapun gak boleh ada penyesalan dan keterpakasaan dalam menjalankan segala sesuatunya. Itu tekad pertama kamu. kedua, memperbaiki diri sepenuhnya.

Tapi kamu merasa masalah utama yang harus dikendalikan dalam ‘fase’ kamu yang baru ini adalah kamu orang yang gampang down dan gampang banget mengalami krisis kepercayaan diri. Entahlah ini bahasanya mudah menyerah atau apa.

Sering banget dalam benakmu ketika dalam keadaan terburuk, terbesit pikiran seperti, “Apa yang saya punya yang bisa bermanfaat buat orang lain dan bahkan diri saya sendiri? saya bukan orang yang cerdas. Sedangkan kecerdasaan dituntut banget dalam kehidupan sehari-hari mau itu dalam ruang lingkup masyarakat atau diri sendiri.”

Pemikiran dalam bentuk pertanyaan klise yang sebenernya bisa dijawab sendiri.

Tapi coba kamu yakinkan sekarang, setiap orang udah dari sananya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing yang bisa menjadi satu kekuatan mereka untuk bertahan dalam kehidupan sosialnya. Coba kamu yakinkan diri kamu juga kalau setiap orang yang memiliki kekurangan dalam dirinya, pasti akan sedikit demi sedikit menjadi sesuatu yang lebih dan tertutupi kalau ia mau terus belajar dan gak menyerah gitu aja.

Setiap orang pasti punya potensi dalam dirinya sendiri yang bisa bermanfaat bagi orang lain. PASTI!

“Lalu apa potensi saya? Jujur sampai sekarang saya juga sebenenya gak tau apa yang menjadi potensi saya. saya bukan orang yang pandai bicara dan bukan orang yang pandai dalam berorganisasi. Pemikiran-pemikiran yang sempit yang kadang menghambat saya untuk melakukan itu.”

Kenapa kamu harus berpikiran terus seerti itu, La? Coba pelan-pelan. Kenali diri sendiri. pahami diri sendiri. Coba lakukan sekarang. Setelah itu tekadkan niat untuk berubah dan jangan pernah menyerah. Jangan ernah merasa kalau kamu adalah bukan orang yang cerdas. Kamu Cuma butuh waktu untuk belajar pelan-pelan dengan start yang beda dengan orang-orang. Kamu Cuma perlu menjadi orang yang kuat dan yakin kalau saat ini kamu sedang belajar.

“Sedih sebenernya bicara hal begini dalam keadaan terburuk saya seperti saat ini. Saya takut banget, komitmen terhadap diri saya gak ada. Takut juga komitmen terhadap omongan sendiri itu gak ada. Saya juga takut kecerdasan yang belum timbul dalam diri saya menjadi penghambat terbesar saya dalam pembelajaran saat ini. Serius deh, takut banget..”

photo from here

Intinya, jangan pernah menyerah, La! Hidup itu fase pembelajaran. Seumur hidup kamu, kamu tuh Cuma belajar, La. Belajar buat jadi orang yang lebih baik, belajar untuk menjadi orang yang mati membawa kebaikan. Jangan buat hidup kamu sia-sia dengan enggak melakukan apa-apa atau mudah menyerah dalam hal apapun! Tunjukkan dirimu punya potensi! Apa yang kamu punya sekarang, kuncinya Cuma tinggal disyukuri dan terus diasah. Terus belajar, La! MAN JADDA WA JADDA..

2 komentar:

ROe Salampessy mengatakan...

MAN JADDA WA JADDA..

spiritnya kena..!

keep hamasah ila. :)

ila mengatakan...

man jadda wa jadda, mas :))