Photo from here |
Bismillahirrahmanirrahiim..
Masuk hari ketiga tantangan game 1 Komunikasi Produktif, saya merasa malah saya yang belajar pada suami bagaimana cara berkomunikasi yang produktif, efektif, dan mudah diterima. Padahal seharusnya bapaknya yang menjadi ladang saya untuk berlatih. Tapi ini sebaliknya, alhamdulillah..
Semalam sesi sharing antara saya dan suami agak tersendat karena saya merasa super bersalah, suami datang malam, blm makan dan saya gak masak apa-apa. Alhasil kita beli bubir kacang ijo di depan gang komplek. Tapi Alhamdulillah enak dan nikmat.
Saya : Aa, aku berdosa banget. Maafin aku ya gak bilang kalau gak masak.
Paksu : Gak papa sayang (sambil ngelus pundak)
Saya : Yaudah sekarang kita makan yuk, aa mau beli apa?
Paksu : Aku gak pengen nasi kayanya.
Saya : Mau beli capcay atau bubur kacang ijo?
Paksu : bubur kacang ijo boleh.
Sebenarnya percakapan semalam adalah sebagian kecil percakapan yang blm bisa diambil maknanya. Tapi yang dapat saya sharing adalah, bagaimana kami sama-sama belajar tentang komunikasi itu sendiri. Saya melatih bagaimana berbicara efektif, dan suami berlatih menyampaikan dengan bahasa yang lebih lembut.
Kami sama-sama masih harus banyak belajar untuk bisa lebih baik dalam komunikasi. Terkadang, ketika suasana hati tidak pas saya cenderung tidak menyampaikan apa yang saya rasakan dan tidak menjelaskan sensitifitasnya bagaimana, kemudian berujung menangis dan suami yang kebingungan. Tapi di hari ketiga ini, poin yang saya latih adalah kaidah 7-38-55. Dengan melatih ini saya dan suami bisa sama-sama larut untuk saling paham.
Menyenangkan ya..
Wassalamualaykum,
Salam cinta dari calon bunda sayang,
Nur Illahiyah Munggaran (34)
#hari3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar