Kamis, 16 Agustus 2018

Transformasi Menulis

Photo from here

Bismillahirrahmanirrahiim

Setelah saya iseng-iseng baca random tulisan saya jaman 2011-2012, itu kok ya ampuuunn. Unfaedah. Hhaha

Saya baru sadar akan satu hal yang ada dalam diri saya setelah mencermati apa yang saya tulis, apa yang saya sampaikan, dan apa yang saya pikirkan saat itu. Ternyata saya banyak berubah! Hahaa



Persfektif sendiri sih sebenarnya. Karena apa yang saya sajikan dalam tulisan di tahun-tahun itu adalah bukti bahwa emosi saya sangat tidak stabil alias sulit mengendalikan diri dikala senang atau sedih. Tapi poin positif dari saya jaman itu adalah berani menuangkannya dan menyampaikannya meski orang-orang akan membaca dan mencermati. Poin positif lain, sebenarnya ada beberapa kalangan yang bahkan senang membaca 'diari' orang lain. Apalagi yang beebumbu romansa atau dikemas dengan bahasa yang sedikit puitis.

Pengalaman saya dulu, ada beberapa blogger yang saya ikuti dan beliau-beliau ini lah yang membahasakan rasanya dengan kalimat-kalimat yang indah, mengalir begitu saja, dan sederhana tapi mampu membawa kita hanyut dalam emosinya. Wah! Bukan main yaa. Bahkan sepertinya ada beberapa yang sudah menerbitkan buku. Sayang sekali antara saya dan beliau-beliau komunikasinya putus. Keaktifan saya di blog putus seiring dengan semakin matangnya saya dalam mengelola emosi dan menyaring apakah ini layak orang lain baca atau tidak, bermanfaat bagiborang lain atau tidak. Halah! Sok dewasa ya saya hahaa

Yaa tapi sejauh ini alhamdulillah saya pernah berada di posisi dimana tulisan galau saya disenangi orang dan di konsumsi orang, di apresiasi dengan baik dan di koreksi tanpa adanya kalimat yang menyakitkan.

Yuk deh yuk, kita menulis lagi!

Salam cinta,
Nurila

Tidak ada komentar: