Senin, 16 Juni 2014

Jangan Sebut Saya Begitu

photo from here

Sudah hampir dua minggu ada yang berbeda dengan saya. Memang tidak secara fisik, tapi ini benar-benar membuat saya tidak nyaman. Hilangnya pendengaran yang sempurna.

Saya tidak menjadi tuli  (semoga Allah masih menjaga saya terhadap prasangka buruk ini). Saya juga tidak total kehilangan kemampuan untuk mendengar. Alhamdulillah, Allah masih memberi kesempatan untuk tidak menghilangkan semuanya. Karenanya, jangan sebut saya budek. Saya hanya lemah dalam mendengar. Saya hanya tidak mendengar dengan sempurna. Saya hanya memiliki telinga yang tidak bisa menangkap suara pelan (bagi saya). Jangan kesal untuk mengulangi apa yang dibicarakan. Tolong jangan kesal.
Tapi rasanya kehilangan kemampuan untuk mendengar secara sempurna membuat saya hilang kepercayaan diri untuk lebih banyak berinteraksi dengan orang lain. Kenapa? Karena mereka akan sangat terganggu ketika saya berkali-kali mengulangi kata, “Ya?” atau “Apa?” atau “Gimana?” atau memintanya memperjelas suara yang (menurut saya) pelan. Saya takut oranglain akan menjadi enggan untuk banyak berbicara dengan saya karena ketidaktahuan mereka atas keadaan saya yang baru ini.


Awalnya memang, telinga kiri saya juga sudah tidak mampu mendengar dengan baik. Alhamdulillah masih diberikan nikmat mendengar nyaris sempurna karena telinga kanan yang masih baik-baik saja sebelum hampir dua minggu yang lalu. Lebih dari satu minggu sebelum ‘keadaan baru’ saya ini, saya mengalami flu berat yang berkepanjangan. Memang, ketika sedang flu yang akan rentan terserang adalah telinga, dan saya sudah mengalaminya berkali-kali. Karena sejak kecil pun sebenarnya telinga kiri saya sudah infeksi berulang dan tidak ada pengobatan lanjut karena dianggap akan baik-baik saja (jangan dicontoh). Ketika flu berat dan keadaan memaksa saya berada di tempat dengan ketinggian berbeda dalam satu waktu membuat telinga menjadi sakit tidak tertahankan. Bahkan sampai pusing dan tidak bisa banyak melakukan apa-apa. Alhamdulillah itu sebelum ‘keadaan baru’ saya. Saat semua bisa teratasi tanpa harus ke dokter dan pendengaran yang Alhamdulillah masih baik-baik saja.

Dimulai sejak hampir dua minggu yang lalu, saat tengah malam, saya terbangun dan tidak bisa tidur lagi. Telinga kanan sakit luar biasa. Mengeluarkan cairan yang tidak biasa bersamaan dengan darah. (jijik sekaligus mengerikan bukan?). Paginya saya langsung pergi ke dokter THT. Memeriksakan sebenarnya ada apa dengan telinga saya sampai semengerikan itu. Katanya infeksi. Gendang telinganya sobek dan bocor, juga ada luka didalamnya sampai mengeluarkan cairan dan darah dari luka tersebut. Masya Allah. Kata dokternya lagi, cairan flu dari hidung terlalu banyak mendorong ke arah telinga dan menyebabkan gendang telinga sobek dan bocor. Memang katanya akan sembuh, selama sobeknya tidak besar, kalau besar sudah harus ada penanganan serius (operasi). Alhamdulillah setelah diperiksa, sobeknya memang tidak besar. Hanya sedang banyak genangan air yang menutup selaput gendang telinga dan mengakibatkan bengkak pada gendang juga pendengaran menjadi terganggu. Selama flu terobati, Insya Allah akan sembuh.

Kira-kira empat hari saya tidak mau banyak keluar kamar. Kamar dengan pintu tertutup seperti memberikan ruangan tersendiri untuk saya merasakan bahwa pendengaran ini masih baik-baik saja karena tidak perlu menyadari bahwa banyak suara yang tidak berhasil saya tangkap dengan baik. Menyedihkan rasanya disaat semesta begitu bising tapi saya tidak merasakan bising yang terlalu banyak. Dan campur aduk yang saya rasakan. Banyak yang saya takutkan. Saya takut tidak bisa mendengar. Saya takut sampai suatu saat harus dioperasi. Saya takut tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak karena ‘keadaan baru’ saya ini. Saya takut kehilangan teman-teman yang mau bercerita pada saya. Saya takut tuli. Saya takut. Takut luar biasa. Melihat banyak cairan plus darah di beberapa hari pertama keluar dari telinga siapa yang tidak ketakutan dan berpikir macam-macam?


‘Keadaan baru’ ini memang tidak separah dua empat hari pertama, sudah banyak membaik. Flu sudah sembuh dari tiga hari yang lalu, dan tidak ada lagi cairan atau darah yang keluar. Sayangnya masih juga belum mendengar dengan sempurna, masih ada luka yang sedang mengering, dan masih ada sedikit genangan air didalamnya. Masih belum merasa percaya diri untuk banyak berkomunikasi dengan orang lain, terutama bagi yang tidak tau ‘keadaan baru’ saya ini. Sampai hari ini saya masih meneruskan pengobatan, semoga dengan usaha ini Allah mengembalikan pendengaran sempurna saya dan menguatkan saya untuk terus berusaha dan berprasangka baik terhadap apapun yang diberikanNya.  


Saya tidak ingin apa-apa dari kamu yang membaca tulisan ini, hanya Tolong jangan kesal ketika saya tidak bisa mendengar dengan baik dan meminta untuk mengulanginya sampai berkali-kali. Tolong jangan sebut saya budek meski dalam hati. Tolong :”)

3 komentar:

Mixer Blog mengatakan...

nanti klau suatu saat kita ketemu saya bakal maklum mba karena saya juga kurang bisa mendengar dengan jelas apalagi klau suaranya bisik-bisik atau pelan.

Riri Maysyuri mengatakan...

datang berkunjung sambil menyimak, o iya minal aidin walfaidin ya, ditunggu kunbalnya

Unknown mengatakan...

Saya mengucapkan minal aidin walfaidin mohon maaf lahir dan batin, salam