Sabtu, 26 November 2011

Aku Dulu, Anakku Nanti

photo from here



Aku bermain dibalik kokoh dahan
Mengokohkan bumi..
Riang bersama bayu menyibak halus ku
Karena rindang hijau dedaun
Yang sejukkan ibu bumiku..
Saat aku masih setinggi paha ibuku..

Masih hangat pagi..
Aku bersenandung
Berirama pipit leluncat di ranting
Beradu harmoni dengan alam
Dahan, dedaun, ranting,
Menambah nada alam senandungku
(lagi) saat aku masih setinggi paha ibuku..

Penjualan bukit beradu saing
Membentangkan kaca tinggi-tinggi
Menahan panas dibawah langit ibu bumiku
Mengusik banyu meninggi
Banjir, longsor, gempa bumi,
Salah siapa?
Ini saat aku mulai setinggi ibuku..

Mencari daun bersindar di ranting?
Aku sangsi masih hijaukah?

Mencari ranting pada dahan?
Masih kokohkah?
Aku juga sangsi..

Apalagi harus mencari dahan di hutan??
Semua terlahap..

Bagaimana nasib saat anakku setinggi pahaku?
Bagaimana nasib cucuku saat setinggi paha anakku nanti???





Tidak ada komentar: