Selasa, 30 Agustus 2011

After That, I Like..

photo from here



Ada lagi,


Aku meringkuk,
bertekuk dahi di lengan sungai, disebelah Sadam.
Mencoba mendongak dagu
ketika riak mendayung selembar daun.
Masih ku meringkuk,
amati sampai habis bayang di muara.





Tak temukan makna bukan?


Baiklah,
Tiba-tiba Sadam hanya mengurai kata,
"Daun itu sedetik lalu terbuang. Mengalir diatas riak. Tenang, sampai di muara meski kadang terkoyak, terbalik. Dan tak ada gaduh, tapi sampai terhina mendiri. Bukankah begitu yang kau cermini? Nikmati hikmah dari sekedip mata. Tuhan Maha Pemaaf lagi Pemurah."


Kemudian kataku,"Iya, lalu aku terpikat masa sesudah daun itu jatuh, Sadam."



**




nb: Teruntuk Tuanku,
bagaimana kabarmu?
Sampai jumpa,setengah dasawarsa nanti..
Aku menunggumu, dibalik tebing tanpa tergesa..

4 komentar:

ROe Salampessy mengatakan...

jempol saja deh buat postinganNya.

oyah, selamat idul fitri 1432 H yah. :)

Ujang Arnas mengatakan...

mbak..
mau ajarin saya ngerangkai kata-kata yang dalem kayak gitu gak?
:D

keep writing ya.keren

Lia mengatakan...

heehee, pernah baca nih gue. salah satu favorit juga, apalagi yg 'aku menunggumu dibalik tebing tanpa tergesa'
cmiiiwww :p

keep posting! udh ada penggemar tuh diatas! :p

ila mengatakan...

@mas roe. postingan saya kan ya mas, bukan postinganNya..?? hohoho

@mas uchank. saya masih belajar juga to ya mas, hehe

@ka amal. orang ini pernah aku post di note fb :)


@all
happy ied day :)