photo from here |
***
“Terimakasih.”
Aku tutup kembali daun pintu yang hanya terbuka tiga kali dalam sehari ini setelah selesai bertransaksi dengan pengantar makanan siap saji. Rasanya tidak mudah hidup dalam waktu yang serba dibatasi deadline yang perlahan membuatku muak. Hah! Tapi kalau tak begini, bagaimana aku hidup? Pilihanku sebagai penulis serabutan memang bukan hal yang mudah diterima, sedang ilmu yang bersarang dikepalaku selama empat tahun kuliah adalah polimer, kimia, organik, kalor dan ... aahh kau tak akan mengerti kadang hidup memang harus seperti ini. Tergelitik? Kalau tidak, kembali lagilah pada pertanyaan bagaimana aku akan bertahan hidup.