Kalau dipikir-pikir, saya adalah
orang yang sangat jahat. Saya ingin menang sendiri, saya egois, saya sulit
mendengarkan orang lain, intinya saya adalah orang jahat.
Kenapa begitu kuliah semua sifat
yang gak pernah saya lihat sebelumnya jadi begitu nyata rasanya? Apa karena
sebelum masuk kuliah, semua orang masih sangat memaklumi saya? jujur, setelah
kuliah ini, saya banyak sekali melihat orang, mengenalinya, membaca wataknya,
melihat kepribadiannya, semuanya. Bahkan tidak sedikit saya seperti melihat
diri saya sendiri di beberapa orang.
Saya benar-benar menjadi orang
yang begitu keras kepala, saya menjadi orang yang begitu dominan, saya menjadi
orang yang begitu bossy, saya menjadi orang yang begitu menyebalkan, saya
menjadi orang yang banyak omong dan mempengaruhi banyak orang lain untuk sampai tepat pada ekspektasi saya. SAYA MENJADI BEGITU MENYERAMKAN!!!
Saya sendiri sebenarnya tidak
tahu orang lain menilai saya seperti apa, tapi rasanya, begitu pilu ketika
menyadari betapa jahatnya diri saya. betapa buruknya saya dari orang lain yang
saya nilai sedemikian rupa. Kadang juga, saya malah berfikir, menjadi diri
sendiri kenapa begitu sulit. Diri sendirinya itu harus yang bagaimana? Atau ketika
menjadi diri sendiri, ternyata kita malah banyak ditolak orang lain. Kemudian harus
berubah, berubah jadi apa? Jadi siapa? Siapa yang salah? Siapa yang benar?
Saya sebenarnya orang yang mau
mendengarkan, karena saya suka mendengarkan. Saya sebenarnya orang teknis,
bukan konseptor yang bisa serinci orang lain yang biasanya saya nilai mereka
kurang detail dalam suatu hal. Saya sebenarnya orang yang peduli, yang tidak
tahan melihat orang lain dalam kesulitan. Saya bukan orang yang cuek terhadap
sesuatu. Saya orang yang ingin tahu banyak. saya juga bukan orang yang sinis
dan jutek, tapi muka saya memang dicetak seperti ini. saya bukan orang yang
suka diam, saya cerewet, saya lola, saya rame, saya lebay, saya yaaa sayaa. Saya
yang begitu kompleks dan bahkan kehilangan cara untuk bisa menengahi diri saya sendiri.
saya seperti hidup diantara orang bercermin. Saya jahat, saya baik.
Lalu kembali lagi, apa yang harus
saya lakukan terhadap diri saya untuk menjadi diri saya sendiri, diri saya yang
sebagaimana mestinya menurut saya? kenapa menurut saya, urusan menjadi diri
sendiri itu menjadi urusan yang sangat sulit??
Dan lagi, saya kemudian berfikir, apa yang akan saya dapatkan
jika kemudian saya yang sebenarnya adalah orang yang begitu jahat? Apa yang
kemudian yang Tuhan berikan kepada saya jika saya adalah orang yang begitu
menyeramkan? Dan semua itu adalah dalam posisi saya yang menjadi diri saya sendiri.
Kalau juga boleh saya bertanya,
sebenarnya apa arti dari apa adanya? Bagaimana jika adanya orang itu adalah
orang yang begitu jahat?
Kemudian, ADA APA SEBENARNYA
DENGAN SAYA???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar