Kamis, 22 Agustus 2013

Allah's Replies


gif from here

Dalam perjalanan menuju Semarang kali ini saya benar-benar berfikir. Semester ini ada beberapa keinginan yang pada akhirnya tidak tercoret, MC resmi di Penyambutan Mahasiswa Baru Fakultas Teknik dan BESWAN Djarum. Sedih dan kecewa. Benar-benar sedih dan kecewa. Bukan megutuki apa yang menjadi ketidakberhasilan yang saya lakukan, tapi saya benar-benar sebal sekaligus membenci kenapa saya tidak mempersiapkan diri lebih banyak untuk kedua hal tersebut.


Pertama, MC Resmi. Entah kenapa sejak pertama kali saya menjadi MC resmi di acara Raker BEM FT tahun lalu, kemudian MC resmi di acara Trainning Manajemen Mahasiswa Terpadu Fakultas Teknik, saya ingiiiiiinnnn sekali menjadi MC resmi di acara PMB. Katanya kalau sudah menjadi MC di PMBF, kita akan semakin mudah menjadi MC di Wisudaan. Entah kenapa saya begitu menginginkannya. Benar-benar menginginkannya. Dari jauh-jauh hari saya mendaftarkan diri menjadi MC resmi pada panitia PMBF, yang kebetulan juga memang teman-teman saya. Tapi, karna kebetulan Allah memilih saya untuk menjadi salah satu guru sukarela di Kendal (dalam GERAKAN UNDIP MENGAJAR), keinginan saya yang satu ini benar-benar tidak bisa terwujud. Pelaksanaan PMBF dan  GUM ini bersamaan waktunya, yaa entah mengapa saya juga tidak begitu paham, sampai akhirnya saya lebih memilih GUM yang juga merupakan salah satu kesempatan besar bagi pengalaman saya. Dulu, setahun yang lalu, saya juga panitia PMBF sebagai bendahara. Bukan apa-apa, saya tidak maksud apa-apa, saya sebenarnya ingiiiinnn sekali menjadi MC-nya dan panitia bagian pengurus MC juga hampir merekomendasikan saya untuk ikut diseleksi. Sayangnya, karna saya sebagai bendahara saat itu, lagi-lagi ditunda dan harus menunggu tahun berikutnya. Dan saat waktunya datang, saya tidak lebih memilih menjadi MC. Entahlah. Mungkin Allah punya jaln lain untuk saya.

Untuk BESWAN. Jelas-jelas ini karna kesalahan saya. Saya terlalu sombong dan tidak berserah pada Allah untuk semua proses dan hasil yang akan saya dapatkan. Beberapa posting-an saya sebelumnya sebenarnya untuk menguatkan saya tentang betapa bodoh dan takaburnya saya menjadi manusia.

Dan ditambah lagi semester ini, nilai terjun begitu indah. NOL KOMA LIMA DELAPAN hilang dalam waktu satu semester. IPK memang masih aman, tapi saya benar-benar belajar bahwa kita hanya membutuhkan proses yang maksimal dan tidak boleh, sama sekali tidak boleh adanya takabur dalam proses tersebut. Tawakal, ikhtiar, dan benar-benar harus maksimal luruskan niat karna Allah.  Saya seringnya lupa akan hal itu, beberapa kali Allah menegur dan lagi-lagi seringnya saya khilaf dan diluar kendali.  Saya kurang ikhtiar, saya kurang bertawakal, saya tidak maksimal berusaha, dan mungkin saya tidak sepenuhnya meluruskan niat karna Allah. Astagfirullah. Astagfirullah. Astagfirullahaladzim.

Semoga Allah mengampuni saya.

Dan setelah semua kejadian diatas, kemudian saya sadar sesuatu, setiap orang tidak melulu harus selalu berjalan menuju sukses dengan jalan yang ia pilih, tapi Ia selalu punya cara untuk kita menuju jalan yang Ia buatkan khusus untuk kita. Jangan pernah menyerah, Ila! Jangan pernah sombong, ila!

Ya Allah, ingatkan saya untuk tidak sombong, tegur saya ketika saya mulai sombong.
Sahabat, ingatkan saya kalau kiranya saya sombong, tegur saya ketika saya mulai sombong.



Tidak ada komentar: