Jumat, 02 September 2011

"Kamu! Ya, kamu, Raynar!"

photo from here

Seseorang pasti akan membenci saya ketika saya mulai menceritakan judul ini dan menuturkan alurnya. Entah apa yang salah dalam diri saya, meski saya begitu gila waktu-waktu lalu karena kamu. Hampir semua tema tulisan dan tema cerita saya tentang kamu dan kerinduan saya tentang kamu. Kamu hampir mendominasi setiap sisa waktu kosong yang saya punya. Kamu mengotoritasi semuanya, hingga saya lemah dan berpikir harus membenci dan menggantikan kamu segera dengan seseorang yang Tuhan titipkan untukku.

Sebagaimanapun saya menyayangi kamu, sebagaimanapun sulitnya kamu saya lupakan, tapi ketika Raynar menghubungi saya atau menanyakan kabar saya, walau via pesan singkat, ketika saya dan Raynar harus dalam satu tempat, ketika semua sahabat menggoda saya dengannya (karena kita pernah jadian), semua tentang kamu bisa hilang seketika. Dan bayangan berubah menjadi raynar. Saya tahu ini hanya sememtara, tapi cukup mengganggu.


Raynar, cinta pertama saya dan saya cinta pertamanya. Raynar orang lain yang paling saya sayang dulu dan saya orang lain bagi Raynar yang paling ia sayangi. Kami bersama selama kurang lebih lima belas bulan, dan harus berpisah hanya karena JARAK. Kami bersama dan berpisah dalam keadaan masih saling sayang. Apa karena kami masih terlalu muda untuk melakukan LDR?


Kemarin waktu yang panjang antara saya dan kamu, dalam satu ruang yang sempit bersama keenam sahabat saya yang lain, dan jelas sudah apa yang terjadi setelahnya. Banyak pertanyaan dan pernyataan konyol dalam otak saya karenanya.


Saya bukan tidak mungkin masih menyayangi Raynar dan menyimpan rapi-rapi apa yang Ia berikan. Saya  bukan tidak mungkin masih mengelu-elukannya walau sekeras apapun saya berkeyakinan Ia telah melupakan saya sempat mampir di hatinya dan menggantikan saya dengan seseorang yang melukainya lebih dari saya.

Bahkan saat ini, dua tiga empat dini hari, entah apa yang membuat saya masih terjaga. Yang jelas bayangan ‘cinta monyet’ saya dan Raynar yang bergitu membekas, melayang-layang membuat mata enggan terpejam.  Meski banyak yang hal yang sulit saya lupakan dari kamu, tapi Raynar begitu membekas untuk saya. (jahatnyaaaaa …)


Ada bagian mengesalkan ketika kami bertemu dan berkumpul dengan segerombolan teman saya yang lain yaitu saya atau dia jarang untuk menyapa, bicara dan berinteraksi yang lain selain diam atau sesekali saling pandang. Saya tidak pernah membuat satu pembicaraan yang mengobjekan Raynar, begitu juga Ia.

Apakah ia, bukan tidak mungkin juga masih menyukai saya dengan segala kecanggungannya saat bertemu dan menatap saya walau sirat sikap tidak lagi menggoda?

Saya masih mengingat jelas apa yang Raynar coba jelaskan pada saya ketika saya iseng menanyakan apa kami masih bisa bersama suatu saat nanti, “Aku gak tau, tapi yang jelas kita pasti masih jadian sampe sekarang kalau gak pernah saling jauh.”


See? JARAK. Dan sekarang Bandung dan Semarang bukan jarak yang dekat juga.


“Kalau saya berada dalam satu kota denganmu, masih mungkinkah kita memulai lagi? Masih berlakukah pernyataanmu setahun yang lalu itu?”

9 komentar:

putuindarmeilita.blogspot.com mengatakan...

Sad ih...
Aku juga pernah berada di situasi ini. Untungnya cepat berlalu. Kaya flu.

ila mengatakan...

tapi jangan sampe aja ya mba, dateng tiba-tiba (bayangannya) kalau kaya flu mah.. :)
bisa-bisa galau seharian deh.. #kalau aku hehehe

Asop mengatakan...

...saya pernah tahu ada teman saya yang tahan LDR empat tahun, dan sekarang malah udah nikah. :)

Tinggal satu kota gak menjamin hubungan bakal langgeng. Malah siapa tahu bisa jadi bosan. :D

ila mengatakan...

iya juga sih, tapi seengganya mungkin bisa lebih di perbaiki #ngareep hehehe

Wahyu Eko Prasetyo mengatakan...

catatan yang menggugah.

salam sajalah

Poey mengatakan...

numpang nimbrung ya
LDR emang susah tp bkn berati ga bisa diusahain.
trgntung niat dan usaha.dan keteguhan hati ngatasi rasa sendiri dan godaan.
#pengalaman pribadi# akakakakkakak....

ila mengatakan...

@mas wahyu.
terimakasih :)

@mba poey.
hohoho begitulah seharusnya mba, tapi tapi tapiiiii.... -_-

Gloria Putri mengatakan...

:)
tulisannya bagus :)
klo menurutku, style nulis km mirip Rainymalia :) hehehhe
ga tau knp setiap baca post km kayak berasa baca blog dia ;)
btw, lg LDR?

ila mengatakan...

waaahhhhh masa mbak?

gak. itu udah lama. bahkan udah tiga tahun putusnya mba hehe